Pages

Subscribe:

Pengikut

Rabu, 09 November 2011

.

Selasa, 08 November 2011

Tanah Lot Tabanan Bali



Pemandangan yang begitu memposona bagi  anda ,,,, ayoook rame-rame datang kepulau Bali...ajak lah keluarga anda....

Poto

                                                          paket2wisata.wordpress.com
                                                                    Celuluk ngigel      


                                                                      hantuhantu.com 


                                                                       flickr.com



Pemandangan di Bali

 Uluwatu


Pantai Sanur         YouDay Gen Be 

Gambar pemandangan sunset Pantai Kute 
http://www.tropicalisland.de





 trekearth.com
 



Gambar pemandangan Pantai Pattaya
http://upload.wikimedia.or






Gambar Pemandangan Pantai Jimbaran 
jeparago.blogspot.com 

   dan masih bayak lagi pemandangan di Bali.................yuuuuuuuuuuk liburan ke pulau Bali...



  Pura Tanah Lot di Kabupaten Tabanan      .......komang-ariana.blogspot.com



 berbagai sumber


Danau Batur di Kabupaten Bangli                      berbagai sumber





Pura di Danau Bratan Kabupaten Tabanan        regasukarsa.wordpress.com
 
bluefame.com

Senin, 07 November 2011

Gambar para penari dan masyarakat Bali tempo dulu.







poto google.com / berbagai sumber

Sabtu, 05 November 2011

Sejarah Kerajaan Bali Kuno Sebelum Kedatangan Majapahit

Bali pada jaman dahulu kala dikenal sebagai Pulau Dewata. Sebelum kedatangan Majapahit, terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di Bali yaitu sekitar 914 Masehi. Ini diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di Desa Blanjong Sanur. Prasasti itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa” memiliki istana yang ada di Singhadwala.

Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada tahun 915 M - 942 Masehi. Setelah meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air Madatu. Ugrasena lalu digantikan oleh Jayasingha Warmadewa (960 M - 975 M). Dalam masa pemerintahannya, raja Jayasingha membangun dua pemandian di Desa Manukaya, yang letaknya sekarang di dekat istana negara Tapak Siring.

Raja Jayasingha Warmadewa digantikan oleh Raja Jayasadhu Warmadewa (975 M - 983 M). Setelah wafat beliau digantikan oleh seorang Ratu yang bernama Sri Maharaja Sriwijaya Mahadewi (983 M - 989 M). Sesudahnya digantikan oleh Dharmodayana (989 M - 1011 M) yang disebut juga Raja Udayana.

Raja Udayana menikah dengan Gunapriayadharmapatni alias Mahendradatta dari kerajaan Medang Kemulan Jawa Timur. Dari perkawinannya menghasilkan 3 orang anak yaitu : Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu. Kemudian Airlangga menikah dengan putri Raja Dharmawangsa (raja Jawa Timur).

Raja Marakata menggantikan Raja Udayana sebab Airlangga berada di Jawa Timur. Raja Udayana wafat dan abu jenazahnya dicandikan di Banu Wka. Marakata diberi gelar Dharmawangsa Wardana Marakatta Pangkajasthana Uttunggadewa yang memerintah di Bali dari 1011 - 1022. Beliau Kemudian digantikan oleh Anak Wungsu (1049 - 1077) yang memerintah selama 28 tahun. Selama pemerintahannya, keadaan negara aman tenteram. Anak Wungsu tidak memiliki keturunan dan meninggal tahun 1077 dan didharmakan di Gunung Kawi dekat Tampak Siring Gianyar Bali.

Setelah Anak Wungsu meninggal, Kerajaan di Bali tetap mengadakan hubungan dengan raja-raja di Jawa. Dan ada dikisahkan seorang raja Bali yang saat itu bernama Raja Bedahulu atau yang kenal dengan nama Mayadenawa, yang memiliki seorang patih yang sangat sakti yang bernama Ki Kebo Iwa.

Mahapatih Gajah Mada dari kerajaan Majapahit kemudian datang ke Bali untuk menaklukan Bali di bawah kekuasaan Majapahit. Namun upaya ini tidak berjalan mulus karena Patih Gajah Mada tidak mampu mengalahkan Patih Kebo Iwa.

Gajah Mada kemudian mengajak Ki Kebo Iwa ke Jawa. Di sana Kebo Iwa diperdaya dan akhirnya Kebo Iwa dikubur hidup-hidup di dalam sumur dengan tanah dan batu. Namun dalam lontar Bali Ki Kebo Iwa tidak dapat dibunuh dengan cara yang mudah seperti itu. Tanah dan batu yang dilemparkan ke sumur balik dilemparkan ke atas. Pada akhirnya Patih Kebo Iwa menyerahkan diri sampai ia merelakan dirinya untuk dibunuh.

Setelah kematian Ki Kebo Iwa, barulah Bali dapat ditaklukan oleh Gajah Mada pada tahun 1343. Setelah Bali ditaklukan oleh kerajaan Majapahit, sebagian penduduk Bali Kuno melarikan diri ke daerah pegunungan yang kemudian disebut penduduk “Bali Aga”.

Saat ini keberadaan mereka dapat dijumpai di beberapa daerah di Bali seperti di desa Tenganan Karangasem, desa Pedawa di Buleleng, desa Trunyan di Bangli, dan beberapa desa Bali Aga yang lainnya. Mereka memiliki pakaian adat sendiri yang khas dimana bahan dan bentuknya sedikit berbeda dengan pakaian adat Bali pada umumnya. 

(litbang bbcom/Beritabali.com/berbagai sumber)

Kehidupan Raja dan Puri-puri di Bali tempo dulu yang begitu lugu














 

 foto google.com

Jumat, 04 November 2011

Pura